Sumber Kesaksian: Letjie Sampingan
Masa kecil yang bahagia adalah dambaan setiap anak-anak. Tapi hal itu tidak terjadi pada diri Letjie Sampingan, seorang penyanyi rohani terkenal, karena sejak kecil, ia hidup terpisah jauh dari ibu bapaknya.
"Dalam tradisi kami, dari suku kami, kalau kembar itu tidak boleh hidup sama-sama. Dan karena saya memang dari kecil sudah sakit-sakitan, saya jadinya disisihkan dari keluarga. Jauh. Saya hidup disitu dari umur 2 tahun sampai saya menjelang hampir remaja. Saya jualan kue dari sementara sekolah SD dan itu bertahun-tahuan saya alami".
Masa kecil yang jauh dari orang tua kandung membuat letjie selalu bertanya-tanya.
"Saya bertanya kepada keluarga dari orang tua asuh saya, dari oma saya, kenapa saya tidak hidup dengan kembaran saya? Lantas mereka bilang kalau saya anak dibuang. Namanya anak kecil yang dibilang "anak dibuang", saya berontak. Disitu saya mulai berpikir mengapa saya dibuat seperti ini. Semuanya negatif. Padahal tidak seperti itu. Nah disitu mulai timbul kebutuhan akan kasih itu, dan saya cari kasih itu. Saya lalui itu sampai selesai sekolah dasar".
Menginjak usia remaja, Letjie tidak mau lagi menjual kue. Ia lalu bekerja menjadi pembantu rumah tangga.
"Saat itu saya bisa dapat uang, gaji perbulan, dan itu membantu untuk biaya sekolah saya".
Masa remaja, Letjie tumbuh menjadi gadis yang tidak bisa bergaul karena keberadaan dirinya.
"Jadi saya merasa minder dan kurang percaya diri......."
"Lalu saya ambil gitar kecil dan menyanyi-menyanyi. Mungkin saat itu orang mendengar juga, ya...Saya bisa nyanyi selama 2 jam di tengah malam. Saya lakukan itu untuk menghilangkan kesendirian, menghilangkan rasa minder, rasa kurang percaya diri. Inilah saya".
Sampai suatu saat, seorang teman Letjie membawanya ke sebuah pertemuan ibadah.
"Saya duduk paling pojok. Dan kemudian disitu ada Hamba Tuhan yang menyampaikan Firman Tuhan bahwa Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang terhilang. Kemudian Firman Tuhan itu mencelikkan mata rohani saya yang buta. Dari situ saya merasakan kasih yang luar biasa, yang tidak pernah saya dapatkan sebelumnya".
Sejak itu, kehidupan Letjie berubah. Talenta suara merdu yang Tuhan berikan, membawa ia menjadi seorang penyanyi rohani. Mulai dari situ ia diperlihatkan ladangnya, yaitu ia bisa melayani lewat suara. Dan akhirnya berkat kasih Tuhan, Letjie berhasil membuat banyak album solo, dan suaranya terdengar keseluruh negeri ini.
"Proses pemulihan dengan mama itu setelah saya sudah melayani. Saya mengerti bahwa tanpa mama saya, saya tidak bisa hidup seperti ini. Waktu saya jumpa dengan mama, saya sangat terharu. Begitu jumpa dengan mama saya, dia benar-benar menangis. Saya sungguh saat itu merasakan bagaimana kasih yang tidak pernah saya temukan. Saya benar-benar bersyukur karena ibu saya dipelihara oleh Tuhan, dan dipertemukan lagi itu adalah anugerah Tuhan untuk saya, dan sejak itu Tuhan memulihkan hubungan saya dengan mama saya".
"Setelah saya merenungkan bahwa hidup saya yang seperti dulu sampai remaja dan sampai sekarang, itu rupanya semua sudah diatur oleh Tuhan. Setelah saya melihat pemulihan saya dengan ibu saya, banyak hal yang terjaid dalam hidup saya yang saya melihat bahwa Tuhan sangat memberkati saya. Dia tidak pernah membiarkan dan meninggalkan saya sampai saat ini. Rencana Tuhan adalah sesuai indah dan masa depan yang penuh harapan".
Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang. Amsal 23:18